Friday, May 18, 2018

Sensus Produksi Kelapa Sawit


SENSUS PRODUKSI


1.   PENDAHULUAN


Hasil gambar untuk kelapa sawit               Proses eksploitasi di perkebunan kelapa sawit diarahkan untuk memperoleh produksi yang maksimal, produksi ini hanya dapat dicapai dengan cara memanen setiap buah yang ada di setiap pokok (matang panen) di lapangan pada saat yang tepat. Berapa sebenarnya jumlah produksi yang dapat diperoleh perlu dicari dahulu dari potensinya di lapangan. Sensus produksi dapat dipergunakan sebagai pendekatan untuk memperkirakan potensi itu.

      Potensi produksi diperkirakan dengan cara menghitung/menyensus jumlah janjang yang akan dipanen dikalikan dengan berat janjang rata-rata (BJR).  Sensus ini dapat dilakukan untuk masa setahun, enam bulan, sebulan, seminggu dan setiap hari.

      Tetapi sensus  setiap enam bulan (per semester) dinilai sudah cukup memadai.  Hal ini didasari oleh pengetahuan bahwa pembentukan dan perkembangan buah sejak anthesis sampai matang panen diperlukan waktu sekitar 5,5 – 6 bulan.

      Buah matang panen umumnya ditandai dengan terlepasnya dua brondolan per satu kg janjang.  Pengetahuan tentang potensi produksi, hasil sensus produksi, hanya akan bermanfaat jika sensus dilakukan dengan benar.  Kebenaran sensus ini sangat penting sebagai dasar sekaligus jaminan untuk segala kebutuhan atau tujuan yang terkait dengan sensus.  Seluruh kegiatan produksi kebun tidak akan efektif tanpa dimulai dari sensus yang benar.

Beberapa kelemahan dan kerugian apabila sensus tidak dilakukan dengan benar ialah:
  1. Penggunaan tenaga kerja tidak efektif, jumlah tenaga potong buah yang dipersiapkan mungkin jauh meleset (±) dari kebutuhan sebenarnya karena mengacu pada hasil semua yang tidak tepat.
  2. Terjadi losses produksi (kuantitas dan kualitas).  Bila hasil sensus lebih kecil dari pada potensi, mungkin sekali buah tidak akan terpanen sesuai potensinya.  Terutama saat produksi sudah mencapai angka sensus dan kebun merasa Puas.  Bila hal ini terjadi akan banyak buah over ripe atau busuk maka losses tak bisa dihindari.  Pada kondisi sebaliknya, akan banyak buah mentah yang dipotong karena kebun akan “berusaha keras” untuk “mengejar” angka sensus.
  3. Angka variance hasil sensus dengan aktual produksi tidak dapat dianalisa.  Sulit dibuat sebagai acuan untuk menentukan trend produksi (sebaran produksi bulanan/semester).
  4. Biaya tinggi karena pekerjaan tidak efektif.


2. Tanda-tanda Sensus


Di lapangan terlebih dahulu dibuat Barisan Sensus (BS) dengan ketentuan sebagai berikut :


²  BS  merupakan  barisan - barisan  tanaman di lapangan dimana di barisan tersebut dihitung jumlah janjang dari semua pokok.
²  Penetapan BS dimulai dari baris ke-3 (arah Barat - Selatan) dan selanjutnya setiap selang 5 baris.
²  Semua BS diberi notasi berupa tanda tapak jalak pada pohon- pohon di tepi collection road dengan ketentuan sebagai berikut :






 









3.     Ketentuan Umum Sensus

²   Tiap divisi pada satu kebun diperlukan tim sensus yang beranggotakan 1 (satu) mantri hama/sensus sebagai kepala dan 3 (tiga) pekerja sebagai anggota tetap. 
²   Pengaturan blok-blok yang akan disensus dilakukan oleh divisi masing-masing.
²   Asisten Divisi melakukan permintaan/pemesanan terhadap sarana sensus (bahan dan alat), seperti cat, formulir sensus, egrek, dan lain-lain serta cross check terhadap pekerjaan sensus tersebut.
²   Dalam menjalankan tugasnya, petugas sensus diwajibkan membawa/ menggunakan : termos air, bontot makanan, topi, sepatu boot, alat tulis dan keperluan lain untuk memperlan­car pekerjaan sensus.
²   Petugas sensus harus bertanggung jawab terhadap peker­jaannya masing-masing. Misalnya petugas pencatat tidak melakukan kesalahan penghitungan, pokok terlewati, dan lain-lain, sedangkan petugas pengecat (bila diperlukan untuk tugas pembuatan tanda sensus/perbaikannya) menjaga agar cat tidak tumpah, mengering, dan sebagainya.
²   Ketentuan tanda-tanda sensus ditetapkan sebagai berikut :
*        Tanda dibuat pada bekas pelepah yang telah ditunas dan dikerok lebih dulu dengan parang/alat pengerok.
*        Tanda dicat dengan kuas yang terbuat dari pelepah sawit yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. 
*        Tinggi tanda dari permukaan tanah : + 1,5 meter untuk TM dan + 1 meter untuk TBM.
*        Data rekapitulasi sensus dibuat oleh mantri hama/mantri sensus sebanyak 2 (dua) rangkap dan selanjutnya diparaf dan diketahui oleh Asisten Divisi masing-masing sebelum difile­kan, yaitu 1 (satu) rangkap untuk Divisi yang bersangkutan dan 1 rangkap untuk kebun .


4.     Sensus Buah/ Penaksiran Produksi Semester

                   Tujuan
                        - Untuk mengetahui produksi tiap semester, sehingga dapat diketahui
                          estimasi/perkiraan  produksi selama 1 semester.
                       
                        Waktu Pelaksanaan :
·         Semester I   :          Desember - Januari.
·         Semester II :           Juni - Juli.

Tenaga kerja adalah Mantri Hama Penyakit/Mantri Sensus/Tanaman atau kepala regu dan 2 orang petugas sensus di setiap divisi (minimal 2 tim/divisi).  Norma prestasi 1 HK = 10 - 15 ha.  Tenaga ini harus yang terlatih dan tidak diganti-ganti (bentuk tim profesional).
                       
                        Alat dan bahan yang digunakan :

·         Kayu kait, sebagai tanda awal penghitungan janjang.
·         Cat warna putih, untuk menandai jumlah janjang pada tiap batang pokok yang disensus.

Contoh :      6      jumlah janjang
                     I      semester dilakukan sensus
Catatan : tinggi angka/huruf masing-masing + 3 cm

·         Alat-alat tulis lainnya.


                        Cara kerja sebagai berikut :

·         Sensus dimulai dari blok-blok nomor kecil dan di tiap blok mulai dari barisan terkecil urutannya.
·         Penghitungan janjang  dilakukan terhadap semua pokok dalam barisan sensus.
·         Barisan sensus dapat memakai barisan dengan kelipatan 5 baris atau yang mewakili.
·         Kayu  kait disangkutkan pada salah satu janjang (sebagai tanda awal penghitungan) dan selanjutnya petugas menghi­tung semua janjang yang ada pada pokok tersebut.
·         Janjang yang dihitung adalah : mulai dari bunga betina yang sudah dibuahi (bunga cengkih, yang diperkirakan siap dipanen 5- 6 bulan berikutnya) hingga janjang yang akan dipanen.
·         Janjang  yang diperkirakan akan dipanen pada bulan Desem­ber/Juni  tidak dihitung.
·         Hasil penghitungan dipindahkan ke dalam formulir seperti pada Tabel 1. dan setelah selesai form tersebut langsung dikumpulkan pada hari itu juga di Divisi, untuk dapat dikoreksi kebenarannya oleh Asisten.

                        Administrasi pelaksanaan sensus :

·         Formulir (seperti pada Tabel 1) dari tiap-tiap blok dikumpulkan dan dibukukan menjadi satu buku di kantor Divisi untuk digunakan kembali pada saat sensus semester II.
·         Kumpulan formulir tersebut di atas dari seluruh divisi direkap dalam formulir seperti pada Tabel 2. dan dibuat dalam 2 rangkap, yaitu untuk pertinggal Divisi dan kantor kebun.
·         Hasil rekap tersebut direkap kembali oleh kebun menurut tahun tanam dan mengirimkannya kepada   Agronomy  Jakarta dan Departemen Riset .



Tabel 1.  Formulir Sensus Buah

No. pk dlm baris
Semester    I/II
Jumlah Janjang  pada BS
Jml PS
Jml Jjg
Rata2 jjg/pk
1
2
3
4
5
6
Dst
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
















































































Tabel 2.  Formulir Penaksiran Produksi Semester

Blok
Th Tanam
Luas (Ha)
Jml Pokok
Real Pokok Produktif
Jumlah Yang diperiksa
Jml Jjg / Blok
Kg jjg/ blok
BJR
Kg Minyak/  B lok
Kete-rangan
Jml Pokok
Jml  Jjg
Rata2  jjg
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]




































































5.     Penimbangan berat janjang rata-rata (BJR)

                  
        Dasar
       Berat Janjang rata-rata Tandan Buah Segar setiap bulan akan berubah-
       ubah sesuai dengan pemeliharaan tanaman dan umur tanaman.
    
        Tujuan
        - Untuk   mengetahui  Berat Janjang Rata-rata  Tandan Buah Segar yang
          dihasilkan dalam 1 Blok.
      - Untuk mengetahui   potensi  produksi   buah  dalam 1 Blok berdasarkan
        kondisi tanah dan umur tanaman.
      - Dapat dipakai sebagai bahan evaluasi untuk   mengetahui pemeliharaan
        tanaman.

            Waktu Pelaksanaan dan Tenaga Kerja
Waktu pelaksanaan bersamaan dengan penaksiran produksi semes­ter seperti dijelaskan di atas.
Tenaga kerja adalah Mantri Hama Penyakit/Mantri Sensus/Tanaman sebagai penanggungjawab/ penga­was dibantu 2 orang pekerja  di tiap divisi. Sebaiknya meng­gunakan sepeda untuk meningkatkan mobilitas pekerja.


            Alat-alat yang digunakan adalah :

·         Timbangan gantung 100 kg (1 buah/divisi) untuk menimbang berat janjang.
·         Goni ex pupuk untuk tempat janjang-janjang yang akan ditimbang dan dipersiapkan cadangan.
·         Tali nylon Ø = 0,5 cm, panjang 4 m untuk mengikat goni.
·         Parang/kapak untuk memotong gagang panjang  dan lain-lain keperluan.
·         Gancu untuk mengangkat TBS.
·         Alat-alat tulis.

       Cara kerja sebagai berikut :
      
       a.  Timbang di lokasi
·         Penimbangan BJR dilakukan mengikuti blok-blok yang akan dipanen    dan dilakukan setelah + 3/4 dari jumlah TPH pada blok terisi janjangan panen hari tersebut.
·         Ditegaskan agar angkutan/transport buah tidak mendahului mengangkut janjang yang akan ditimbang (koordinasi divisi dengan pihak angkutan)
·         Jumlah janjang yang akan ditimbang pada hari tersebut, minimal  15% dari total perkiraan jan­jang yang dipanen pada hari tersebut.
·         No TPH yang akan ditimbang sebagai sampel disesuaikan dengan perkiraan variasi kondisi areal dalam blok atau memakai no TPH dengan interval tertentu, contoh TPH no : 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33 & 37.
·         Penimbangan dilakukan terhadap seluruh janjang pada TPH yang telah ditentukan. Oleh karena penimbangan terhadap seluruh janjangan tidak dapat dilakukan sekaligus, maka penimbangan dilakukan beberapa kali, hingga seluruh jan­jang tertimbang.  Penimbangan termasuk total brondolan yang terdapat di TPH.
·         Untuk blok yang mempunyai dua tahun tanam agar penimbangannya dipisahkan.
·         Hasil penimbangan dipindahkan dalam formulir seperti pada Tabel 3.

b.    Timbang transport

·         Seluruh janjang yang dipanen dari satu blok dihitung secara detail, diangkut terpisah (tidak tercampur dengan janjang dari blok lain) dan ditimbang di pabrik.

Administrasi pelaksanaan sensus :
·         Formulir seperti Tabel 3 dari tiap-tiap blok dikumpul­kan dan dibukukan, seperti halnya Sensus Produksi.
·         Kumpulan form dari seluruh divisi direkap dalam formulir (Tabel 4) dan selanjutnya sama seperti Sensus Produksi.

Tabel 3.  Formulir Penimbangan BJR

Blok
Th Tanam
No. TPH
Sample  1
Sample  2
Sample  3
Sample  dst.
BJR
Jjg
Kg
Jjg
Kg
Jjg
Kg
Jjg
Kg
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]


















































































































































Tabel 4.  Formulir Penentuan BJR di Lapangan

Blok
Tahun Tanam
Luas (Ha)
Jml Pokok
Jml Jjg dipanen hari ini
Contoh   ditimbang
Tanggal contoh
Jml jjg
%
Jjg (Kg)
BJR
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]



























































































Tabel 5.  Tanda-tanda Pengamatan di Blok Kebun

No.
Jenis Sensus
Kegunaan  (macam Pengamatan)
Tanda Pengamatan
Waktu pelaksanaan
Keterangan

1.

Sensus Pokok

Untuk mengetahui jumlah  pokok per blok termasuk pokok pro-duktif dan non valuer, pokok mati untuk pe-nyisipan, pokok terse-rang hama/penya kit

Warna baris


2     Nomor  baris
32   Pkk hidup/baris
1     Pokok mati/
       Kosong

-      Juni & Des.
(TBM)

-      Desember
(TM)

Dibuat pada pkk  terluar di pinggir  Coll. Road (2 pkk  per baris).



biru
 


putih
 
2.

Sensus      Ulat Api   & Ulat Kantong

Untuk mendeteksi ke- beradaan hama secara dini.

-   Barisan sensus (BS) putih, uk. 5 cm, biru uk. 15 cm




-   Titik Sensus (TS)







-   Pokok Sensus (PS)
    1 -18 putih


Tiap bulan


Pokok terluar disisi  Collect. Road.




Pusat dilaku-kan sensus, terletak pada BS  & tanda menghadap pasar rintis


Pokok-pokok di-lingkaran I (6 pk) dan II (12 pk) dibuat  mengha-dap ke  TS.

3.

Sensus      Produksi

Untuk  mengetahui tak-sasi produksi  per smester & BJR per blok.

Sama dengan sensus ulat, tapi yang digu-nakan hanya 6 pkk (Lingkaran 1)

-      Smester  I (20/12-10/01)
-      Smester  II (20/06-10/07)

4.

Pokok Non Valuer

Pokok-pokok aborsi , daun terputar, erect, kerdil, bertunas, buah kecil, dilakukan pem-bongkaran.

X        Pk NV sensus I
XX     Pk NV sensus  II
XXX  Pk NV sensus III
           dan dibongkar

Sama dengan sensus pokok.


5.

TPH

Memberi nomor TPH, dan memudahkan pemeriksaan  pencatatan buah oleh Ass.

1 .
12
Dasar ligkaran warna biru, lingkaran warna putih.

Persiapan panen

1 = No. Blok

12= no.TPH ke 12


No comments:

Post a Comment

Coinexchange.io

Terms & Conditions for www.coinexchange.io Introduction   Welcome to www.coinexchange.io. This website is owned and oper...