SENSUS PRODUKSI
1.
PENDAHULUAN
Potensi produksi diperkirakan dengan cara
menghitung/menyensus jumlah janjang yang akan dipanen dikalikan dengan berat
janjang rata-rata (BJR). Sensus ini
dapat dilakukan untuk masa setahun, enam bulan, sebulan, seminggu dan setiap
hari.
Tetapi sensus setiap enam bulan (per semester) dinilai
sudah cukup memadai. Hal ini didasari
oleh pengetahuan bahwa pembentukan dan perkembangan buah sejak anthesis sampai matang panen diperlukan
waktu sekitar 5,5 – 6 bulan.
Buah matang panen umumnya ditandai
dengan terlepasnya dua brondolan per satu kg janjang. Pengetahuan tentang potensi produksi, hasil
sensus produksi, hanya akan bermanfaat jika sensus dilakukan dengan benar. Kebenaran sensus ini sangat penting sebagai
dasar sekaligus jaminan untuk segala kebutuhan atau tujuan yang terkait dengan
sensus. Seluruh kegiatan produksi kebun
tidak akan efektif tanpa dimulai dari sensus yang benar.
Beberapa kelemahan dan kerugian apabila sensus tidak
dilakukan dengan benar ialah:
- Penggunaan tenaga kerja tidak efektif, jumlah tenaga potong buah yang dipersiapkan mungkin jauh meleset (±) dari kebutuhan sebenarnya karena mengacu pada hasil semua yang tidak tepat.
- Terjadi losses produksi (kuantitas dan kualitas). Bila hasil sensus lebih kecil dari pada potensi, mungkin sekali buah tidak akan terpanen sesuai potensinya. Terutama saat produksi sudah mencapai angka sensus dan kebun merasa “Puas”. Bila hal ini terjadi akan banyak buah over ripe atau busuk maka losses tak bisa dihindari. Pada kondisi sebaliknya, akan banyak buah mentah yang dipotong karena kebun akan “berusaha keras” untuk “mengejar” angka sensus.
- Angka variance hasil sensus dengan aktual produksi tidak dapat dianalisa. Sulit dibuat sebagai acuan untuk menentukan trend produksi (sebaran produksi bulanan/semester).
- Biaya tinggi karena pekerjaan tidak efektif.
2.
Tanda-tanda
Sensus
Di lapangan terlebih dahulu dibuat Barisan Sensus (BS) dengan ketentuan sebagai berikut :
²
BS merupakan barisan - barisan tanaman di lapangan dimana di barisan
tersebut dihitung jumlah janjang dari semua pokok.
² Penetapan
BS dimulai dari baris ke-3 (arah Barat - Selatan) dan selanjutnya setiap selang
5 baris.
² Semua
BS diberi notasi berupa tanda tapak jalak
pada pohon- pohon di tepi collection road dengan ketentuan sebagai berikut :
![]() |
3.
Ketentuan
Umum Sensus
²
Tiap divisi pada satu kebun diperlukan
tim sensus yang beranggotakan 1 (satu) mantri hama/sensus sebagai kepala dan 3
(tiga) pekerja sebagai anggota tetap.
²
Pengaturan blok-blok yang akan
disensus dilakukan oleh divisi masing-masing.
²
Asisten Divisi melakukan permintaan/pemesanan
terhadap sarana sensus (bahan dan alat), seperti cat, formulir sensus, egrek,
dan lain-lain serta cross check
terhadap pekerjaan sensus tersebut.
²
Dalam menjalankan tugasnya, petugas
sensus diwajibkan membawa/ menggunakan : termos air, bontot makanan, topi,
sepatu boot, alat tulis dan keperluan lain untuk memperlancar pekerjaan
sensus.
²
Petugas sensus harus bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya masing-masing. Misalnya petugas pencatat tidak melakukan
kesalahan penghitungan, pokok terlewati, dan lain-lain, sedangkan petugas
pengecat (bila diperlukan untuk tugas pembuatan tanda sensus/perbaikannya)
menjaga agar cat tidak tumpah, mengering, dan sebagainya.
²
Ketentuan tanda-tanda sensus
ditetapkan sebagai berikut :
*
Tanda dibuat pada bekas pelepah yang
telah ditunas dan dikerok lebih dulu dengan parang/alat pengerok.
*
Tanda dicat dengan kuas yang terbuat
dari pelepah sawit yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
*
Tinggi tanda dari permukaan tanah : + 1,5 meter untuk TM dan +
1 meter untuk TBM.
*
Data rekapitulasi sensus dibuat oleh mantri hama/mantri sensus sebanyak 2
(dua) rangkap dan selanjutnya diparaf dan diketahui oleh Asisten Divisi
masing-masing sebelum difilekan, yaitu 1 (satu) rangkap untuk Divisi yang
bersangkutan dan 1 rangkap untuk kebun .
4.
Sensus
Buah/ Penaksiran Produksi Semester
Tujuan
-
Untuk mengetahui produksi tiap semester, sehingga dapat diketahui
estimasi/perkiraan produksi selama 1 semester.
Waktu
Pelaksanaan :
·
Semester I : Desember - Januari.
·
Semester II : Juni - Juli.
Tenaga
kerja adalah Mantri Hama Penyakit/Mantri Sensus/Tanaman atau kepala regu dan 2
orang petugas sensus di setiap divisi (minimal 2 tim/divisi). Norma prestasi 1 HK = 10 - 15 ha.
Tenaga ini harus yang terlatih dan tidak diganti-ganti (bentuk tim
profesional).
Alat
dan bahan yang digunakan :
·
Kayu kait, sebagai tanda awal penghitungan janjang.
·
Cat warna putih, untuk menandai jumlah
janjang pada tiap batang pokok yang disensus.
Contoh
: 6 jumlah janjang
I semester dilakukan sensus
Catatan : tinggi angka/huruf
masing-masing + 3 cm
·
Alat-alat tulis lainnya.
Cara
kerja sebagai berikut :
·
Sensus dimulai dari blok-blok nomor
kecil dan di tiap blok mulai dari barisan terkecil urutannya.
·
Penghitungan janjang dilakukan terhadap semua pokok dalam barisan
sensus.
·
Barisan
sensus dapat memakai barisan dengan kelipatan 5 baris atau yang mewakili.
·
Kayu
kait disangkutkan pada salah satu janjang (sebagai tanda awal
penghitungan) dan selanjutnya petugas menghitung semua janjang yang ada pada
pokok tersebut.
·
Janjang yang dihitung adalah : mulai
dari bunga betina yang sudah dibuahi (bunga cengkih, yang diperkirakan siap
dipanen 5- 6 bulan berikutnya) hingga janjang yang akan dipanen.
·
Janjang yang diperkirakan akan
dipanen pada bulan Desember/Juni tidak dihitung.
·
Hasil penghitungan dipindahkan ke dalam formulir seperti pada Tabel 1. dan
setelah selesai form tersebut langsung dikumpulkan pada hari itu juga di
Divisi, untuk dapat dikoreksi kebenarannya oleh Asisten.
Administrasi
pelaksanaan sensus :
·
Formulir (seperti pada Tabel 1) dari
tiap-tiap blok dikumpulkan dan dibukukan menjadi satu buku di kantor Divisi
untuk digunakan kembali pada saat sensus semester II.
·
Kumpulan formulir tersebut di atas
dari seluruh divisi direkap dalam formulir seperti pada Tabel 2. dan dibuat
dalam 2 rangkap, yaitu untuk pertinggal Divisi dan kantor kebun.
·
Hasil rekap tersebut direkap kembali oleh kebun menurut tahun
tanam dan mengirimkannya kepada
Agronomy Jakarta dan Departemen
Riset .
Tabel 1. Formulir Sensus Buah
No.
pk dlm baris
|
Semester I/II
|
|||||||||
Jumlah
Janjang pada BS
|
Jml
PS
|
Jml
Jjg
|
Rata2
jjg/pk
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Dst
|
||||
[1]
|
[2]
|
[3]
|
[4]
|
[5]
|
[6]
|
[7]
|
[8]
|
[9]
|
[10]
|
[11]
|
Tabel 2. Formulir Penaksiran Produksi Semester
Blok
|
Th
Tanam
|
Luas
(Ha)
|
Jml
Pokok
|
Real
Pokok Produktif
|
Jumlah
Yang diperiksa
|
Jml
Jjg / Blok
|
Kg
jjg/ blok
|
BJR
|
Kg
Minyak/ B lok
|
Kete-rangan
|
||
Jml
Pokok
|
Jml Jjg
|
Rata2 jjg
|
||||||||||
[1]
|
[2]
|
[3]
|
[4]
|
[5]
|
[6]
|
[7]
|
[8]
|
[9]
|
[10]
|
[11]
|
[12]
|
[13]
|
5.
Penimbangan
berat janjang rata-rata (BJR)
Dasar
Berat Janjang
rata-rata Tandan Buah Segar setiap bulan akan berubah-
ubah sesuai dengan
pemeliharaan tanaman dan umur tanaman.
Tujuan
- Untuk mengetahui
Berat Janjang Rata-rata Tandan
Buah Segar yang
dihasilkan dalam 1 Blok.
- Untuk
mengetahui potensi produksi
buah dalam 1 Blok berdasarkan
kondisi tanah dan umur
tanaman.
- Dapat dipakai sebagai bahan
evaluasi untuk mengetahui pemeliharaan
tanaman.
Waktu
Pelaksanaan dan Tenaga Kerja
Waktu pelaksanaan bersamaan dengan penaksiran produksi
semester seperti dijelaskan di atas.
Tenaga kerja adalah Mantri Hama Penyakit/Mantri
Sensus/Tanaman sebagai penanggungjawab/ pengawas dibantu 2 orang pekerja di tiap divisi. Sebaiknya menggunakan sepeda
untuk meningkatkan mobilitas pekerja.
Alat-alat
yang digunakan adalah :
·
Timbangan gantung 100 kg (1 buah/divisi) untuk menimbang berat janjang.
·
Goni ex pupuk untuk tempat
janjang-janjang yang akan ditimbang dan dipersiapkan cadangan.
·
Tali nylon Ø = 0,5 cm, panjang 4 m
untuk mengikat goni.
·
Parang/kapak untuk memotong gagang
panjang dan lain-lain keperluan.
·
Gancu untuk mengangkat TBS.
·
Alat-alat tulis.
Cara kerja sebagai berikut :
a. Timbang di lokasi
·
Penimbangan BJR dilakukan mengikuti
blok-blok yang akan dipanen dan
dilakukan setelah + 3/4 dari jumlah TPH pada blok terisi janjangan panen
hari tersebut.
·
Ditegaskan agar angkutan/transport
buah tidak mendahului mengangkut janjang yang akan ditimbang (koordinasi divisi
dengan pihak angkutan)
·
Jumlah janjang yang akan ditimbang
pada hari tersebut, minimal 15% dari
total perkiraan janjang yang dipanen pada hari tersebut.
·
No TPH yang akan ditimbang sebagai
sampel disesuaikan dengan perkiraan variasi kondisi areal dalam blok atau
memakai no TPH dengan interval tertentu, contoh TPH no : 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33 & 37.
·
Penimbangan dilakukan terhadap seluruh
janjang pada TPH yang telah ditentukan. Oleh karena penimbangan terhadap
seluruh janjangan tidak dapat dilakukan sekaligus, maka penimbangan dilakukan
beberapa kali, hingga seluruh janjang tertimbang. Penimbangan termasuk total brondolan yang
terdapat di TPH.
·
Untuk blok yang mempunyai dua tahun
tanam agar penimbangannya dipisahkan.
·
Hasil penimbangan dipindahkan dalam
formulir seperti pada Tabel 3.
b. Timbang
transport
·
Seluruh janjang yang dipanen dari satu
blok dihitung secara detail, diangkut terpisah (tidak tercampur dengan janjang
dari blok lain) dan ditimbang di pabrik.
Administrasi
pelaksanaan sensus :
·
Formulir seperti Tabel 3 dari tiap-tiap blok dikumpulkan dan dibukukan,
seperti halnya Sensus Produksi.
·
Kumpulan form dari seluruh divisi direkap dalam formulir (Tabel 4) dan
selanjutnya sama seperti Sensus Produksi.
Tabel 3. Formulir Penimbangan BJR
Blok
|
Th
Tanam
|
No.
TPH
|
Sample 1
|
Sample 2
|
Sample 3
|
Sample dst.
|
BJR
|
||||
Jjg
|
Kg
|
Jjg
|
Kg
|
Jjg
|
Kg
|
Jjg
|
Kg
|
||||
[1]
|
[2]
|
[3]
|
[4]
|
[5]
|
[6]
|
[7]
|
[8]
|
[9]
|
[10]
|
[11]
|
[12]
|
Tabel 4. Formulir Penentuan BJR di Lapangan
Blok
|
Tahun Tanam
|
Luas (Ha)
|
Jml Pokok
|
Jml Jjg
dipanen hari ini
|
Contoh ditimbang
|
Tanggal contoh
|
|||
Jml jjg
|
%
|
Jjg (Kg)
|
BJR
|
||||||
[1]
|
[2]
|
[3]
|
[4]
|
[5]
|
[6]
|
[7]
|
[8]
|
[9]
|
[10]
|
Tabel
5. Tanda-tanda Pengamatan di Blok Kebun
No.
|
Jenis Sensus
|
Kegunaan (macam Pengamatan)
|
Tanda Pengamatan
|
Waktu pelaksanaan
|
Keterangan
|
1.
|
Sensus Pokok
|
Untuk mengetahui jumlah pokok per blok termasuk pokok pro-duktif
dan non valuer, pokok mati untuk pe-nyisipan, pokok terse-rang hama/penya kit
|
Warna baris
2
Nomor baris
32 Pkk hidup/baris
1 Pokok mati/
Kosong
|
- Juni & Des.
(TBM)
- Desember
(TM)
|
Dibuat pada pkk terluar di pinggir Coll.
Road (2 pkk
per baris).
|
2.
|
Sensus Ulat Api & Ulat Kantong
|
Untuk mendeteksi ke- beradaan hama secara dini.
|
- Barisan sensus (BS) putih, uk. 5 cm, biru uk. 15 cm- Titik Sensus (TS)
- Pokok Sensus (PS)
1 -18 putih
|
Tiap bulan
|
Pokok terluar disisi Collect. Road.
Pusat dilaku-kan
sensus, terletak pada BS & tanda
menghadap pasar rintis
Pokok-pokok di-lingkaran I (6 pk)
dan II (12 pk) dibuat mengha-dap
ke TS.
|
3.
|
Sensus Produksi
|
Untuk mengetahui tak-sasi produksi per smester & BJR per blok.
|
Sama
dengan sensus ulat, tapi yang digu-nakan hanya 6 pkk (Lingkaran 1)
|
- Smester I (20/12-10/01)
- Smester II (20/06-10/07)
|
|
4.
|
Pokok Non Valuer
|
Pokok-pokok
aborsi , daun terputar, erect, kerdil, bertunas, buah kecil, dilakukan
pem-bongkaran.
|
X Pk NV sensus I
XX Pk NV sensus II
XXX Pk NV sensus III
dan dibongkar
|
Sama dengan sensus pokok.
|
|
5.
|
TPH
|
Memberi nomor TPH, dan memudahkan
pemeriksaan pencatatan buah oleh Ass.
|
1 .
12
Dasar
ligkaran warna biru, lingkaran warna putih.
|
Persiapan panen
|
1 = No. Blok
12= no.TPH ke 12
|
No comments:
Post a Comment