Friday, May 25, 2018

Tanaman Teh

Tanaman Teh

             Teh

Tanaman teh merupakan tanaman subtropis yang sejak lama telah dikenal dalam peradaban manusia. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal  yaitu varietas assamica yang berasal dari Assam dan varietas sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Nama ilmiah tanaman teh yaitu Camelia sinensis yang termasuk marga (genus) Camelia dari suku ( famili) Theaceae. Tanaman teh pada umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200- 2.300 meter dpl.

Sifat-Sifat Botani Teh

  Secara umum tanaman teh berakar dangkal, peka terhadap keadaan fisik tanah dan cukup sulit dapat mempertrahankan akar tunggang sedalam 90 cm – 150 cm dengan diameter sekitar 7,5 cm. Pertumbuhan akar ke arah lateral, penyebarannya dibatasi oleh perdu di dekatnya. Perdu yang ditanam dengan jarak 120 cm, dipangkas dan dipetik, setelah 4 tahun ujung akarnya saling bertemu. Tetapi di kebun induk biji yang berjarak 4,5 m-5,5 m akar kemudian dapat saling bertemu juga. Perakaran utama berkembang pada lapisan atas sedalam 0 cm- 25 cm, yang merupakan tempat utama berakumulasinya unsur-unsur hara tanaman di dalam tanah. 

Pertumbuhan daun pada persemaian (seedling) atau setek (cutting) dimulai dari poros utama dan secara filotaksis berselang-seling. Ranting dan daun baru, tumbuh dari tunas pada ketiak daun tua. Daun selalu berwarna hijau, berbentuk lonjong, ujungnya runcing, dan tepinya bergerigi. Daun-daun baru yang mulai tumbuh setelah pemangkasan, lebih besar daripada daun-daun yang berbentuk sesudahnya. Besarnya daun berkisar antara 2,5 cm-25 cm, tergantung pada varietasnya.

 Perkembangan bunga mengikuti tahap pertumbuhan daun. Bunga teh sebagian besar self steril, dan biji yang berasal dari bunga yang menyerbuk sendiri menghasilkan tanaman yang tumbuh merana. Bunga sempurna mempunyai putik dengan 5-7 mahkota. Daun bunga berjumlah sama dengan mahkota, berwarna putih, halus berlilin. Daun bunga berbentuk lonjong cekung. Tangkai sari panjang dengan benang sari kuning bersel kembar, melonjong 2-3 mm ke atas. Putik berambut 3-5 helai. Hanya sekitar 2% dari keseluruhan bunga pada sebuah pohon, berhasil membentuk biji. Penyerbukan buatan hanya meningkat jumlah buah sampai 14%.

Buah yang masih muda, berwarna hijau, bersel tiga, dan berdinding tebal. Mula-mula berkilat, tetapi semakin tua bertambah suram dan kasar. Bijinya berwarna cokelat beruang tiga, berkulit tipis, berbentuk bundar di satu  sisi dan datar di sisi lain. Biji berbelah dua dengan kotiledon besar, yang jika di belah akan secara jelas memperlihatkan embrio akar dan tunas. Biji mengandung minyak dengan kadar yang tinggi (20% berat biji). 

Syarat Tumbuh

Dalam penanamannya di Indonesia yang beriklim tropis, agar dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman teh menghendaki persyaratan iklim dan tanah yang sesuai dengan keperluan pertumbuhannya. Faktor iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh adalah curah hujan, suhu udara,tinggi tempat, sinar matahari, dan angin.
Tanaman teh menghendaki daerah pertanaman yang lembap dan sejuk. Tanaman teh tidak tahan terhadap kekeringan, oleh karena itu memerlukan daerah yang mempunyai curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun. Curah hujan yang kurang dari batas minimum akan mengakibatkan penurunan produksi, terutama di daerah pertanaman yang relatif rendah letaknya. 
 Suhu udara yang baik bagi tanaman teh adalah suhu yang berkisar antara 13oC – 25oC yang diikuti oleh cahaya matahari yang cerah dengan kelembapan relatif pada siang hari tidak kurang dari 70%.
Perkebunan teh yang terletak pada ketinggian di atas 1500 m dpl sering mengalami kerusakan karena terjadinya embun beku (night frost) pada bulan terkering di musim kemarau. Teh produksi dataran tinggi mempunyai aroma yang lebih baik daripada teh produksi dataran rendah.
Sinar matahari sangat berpengaruh terhadap petumbuhan tanaman teh. Makin banyak sinar matahari, pertumbuhan tanaman teh makin cepat sepanjang curah hujan mencukupi. Sinar matahari mempengaruhi pula suhu udara, makin banyak sinar, suhu udara makin tinggi. Fungsi tanaman pelindung di daerah dataran rendah adalah mengurangi intensitas sinar matahari, sehingga suhu tidak meningkat terlalu tinggi. Sebaliknya dalam bulan-bulan basah, kurangnya sinar matahari akan menghambat proses metabolisme, sehingga mempengaruhi mutu pucuk dan pertumbuhan tanaman teh.
Tanah yang baik sesuai dengan kebutuhan tanaman teh adalah tanah yang cukup subur dengan kandungan bahan organik cukup, tidak bercadas, serta mempunyai derajat keasaman (pH) antara 4,5-6,0. Kebutuhan unsur-unsur hara mikro pada umumnya dapat dicukupi dengan pemupukan, pelepasan cadangan mineral di dalam tanah, hasil proses mineralisasi bahan organik, dan bila dianggap perlu dengan pemupukan khusus mikro. Mengenai kemampuan lahan, terdapat dua faktor yang menentukan yaitu kemiringan lahan dan ketebalan tanah lapisan atas (top soil).

Penanaman
 Tanaman teh dapat ditanam dengan berbagai jarak tanam. Jarak tanam yang optimal dipengaruhi berbagai faktor diantaranya sifat klon yang ditanam, bentuk wilayah (topografi) dan kerapatan tanaman yang dikehendaki. Pada lahan yang datar dan agak landai digunakan jarak tanam yang biasa, tetapi untuk daerah yang miring harus digunakan sistem kontur.
Kemiringan tanah
Jarak tanam
Cm x cm x cm
Jumlah tanaman per ha
Keterangan
Datar -15%
120 x 90
9.260
Baris tunggal lurus
15-30%
120 x 75
11.110
Baris tunggal lurus
>30%
120 x 60
13.888
Kontur
Batas tertentu
120 x 60 x 60
18.500
Baris berganda
Tabel Ketentuan Penanaman Tanaman Teh

Lubang tanam dibuat 1-2 minggu sebelum penanaman. Lubang tanam dibuat tepat di tengah-tengah di antara dua ajir. Pembuatan lubang tanam ini dilakukan setelah turun hujan yang pertama (awal musim hujan). Dengan dibiarkan terbuka selama beberapa minggu, diharapkan dapat memperbaiki sifat   fisika dan kimia tanah karena selama itu lubang terkena sinar matahari secara langsung. Penanaman tanaman teh, penanaman tanaman pelindung atau  pohon naungan pertanaman teh terdiri atas pohon pelindung sementara dan pohon pelindung tetap. Sebagai pohon pelindung sementara biasa digunakan pupuk hijauan sedangkan sebagai pohon pelindung tetap berupa pohon pelindung yang tumbuh tinggi.

Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman teh diganggu oleh berbagai hama yang merusak perakaran, batang, ranting, daun, dan buah. Gangguan hama yang sangat besar pengaruhnya terhadap produksi daun adalah beberapa hama yang merusak daun. 

1.   Hama perusak akar
Nematoda Heterodera marionimerupakan nematoda yang banyak merusak perakaran tanaman teh dipersemaian, tetapi sedikit menimbulkan kerusakan di pertanaman. Nematoda Pratylenchus prattensi yang banyak menyerang bagian ujung akar, sehingga perakaran tanaman terutama akar rambutnya menjadi sedikit. Nematoda Meloidogyne sp. yang merusak kalus pada perakaran teh dan dapat menghambat atau menggagalkan pembentukan akar bibit stek.

2.   Hama perusak batang dan ranting
Zeuzera coffeae merupakan hama penggerek batang, dahan, atau ranting pada bagian yang keras (berkayu). Penggerek membuat lubang antara kulit dan kayu, lalu menggereknya secara melingkar. Xylobarus morigerus adalah bubuk kayu yang banyak menimbulkan kerusakan baik pada bibit di persemaian maupun perdu di pertanaman. Bubuk kayu lainnya yang gejala serangannya hampir sama adalah bubuk kayu Scolytidae dan Ipidae.

3. Hama perusak biji teh
Kepik biji Poecilocoris harwickiiadalah serangga yang merusak biji dengan menusuk dan mengisap isi biji teh yang masih muda. Biji yang terserang dapat gugur sehingga hasil biji di kebun induk biji akan berkurang. Lalat biji Adrame determinate merupakan lalat betina yang biasa meletakkan telurnya di dalam biji yang retak dan mulai tumbuh di pesemaian perkecambahan. Larvanya kemudian hidup di dalam biji dan merusak keping biji sehingga biji mati.

4. Hama perusak daun
Helopeltis antonii adalah serangga dewasa dan nimfa hama ini, menyerang pucuk, daun muda, dan internodia dengan cara menusuk dan mengisap. Bagian yang terserang berbercak cokelat kehitaman dan akhirnya mengering.
Ulat penggulung daun (Homona coffearia) merupakan ulat yang merusak daun teh muda maupun tua. Ulat yang baru menetas akan mencari daun atau pucuk yang masih muda, kemudian menyerang daun yang lebih tua dan akhirnya daun teh tergulung atau terlipat pada serangan yang berat, semua daun dimakannya sehingga perdu teh menjadi tidak berdaun sama sekali.

1.   Penyakit perusak akar
Penyakit akar merah anggur yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur Ganoderma pseudoferrum. Penyakit akar merah anggur adalah penyakit akar yang berbahaya untuk perkebunan teh yang berada pada daerah dataran rendah dan sedang yakni pada jenis tanah latosol. Penyebaran penyakit ini melalui pohon pelindung yang peka terhadap penyakit jamur seperti Albizzia falcateAlbizzia sumatrana dan Gliricidia sepium. Penyakit akar hitam  yang disebabkan oleh jamur Roselinia arcuata Petch dan Roselinia bunodeas Sacc. Penyakit ini terdapat di daerah dengan ketinggian lebih dari 800 m dpl, terutama pada tipe andosol. Secara umum, gejala penyakit ini sama dengan penyakit-penyakit akar pada umumnya, yaitu daun-daun menguning, layu, rontok, kemudian tanaman mati. Bila dilihat pada bagian akar yang terserang akan tampak pada permukaan kayu benang-benang berwarna putih bila terserang penyakit R. arcuata atau berupa titik hitam bila terserang R. bunodes.

2. Penyakit perusak daun
Penyakit cacar teh disebabkan oleh jamur Exobasidium vexans Massee. Penyakit cacar teh atau dikenal dengan blister blight ini penyebarannya melalui spora yang diterbangkan oleh angin, terbawa serangga atau manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit ini yaitu kelembapan udara yang tinggi, sinar matahari, angin, ketinggian kebun dari permukaan laut, sifat tanaman. Penyakit ini menyerang pucuk peko, daun pertama, kedua, dan ketiga serta internodianya. Penyakit ini dapat dikendalikan secara kultur teknis maupun kimiawi. Penyakit mati ujung pada bidang petik disebabkan oleh jamur Pestalotia theae. Gejala yang tampak, pada bekas petikan timbul bercak berwarna cokelat dan cepat meluas ke bawah, menyerang bakal-bakal tunas yang akan tumbuh.




Erizagt,teh

No comments:

Post a Comment

Coinexchange.io

Terms & Conditions for www.coinexchange.io Introduction   Welcome to www.coinexchange.io. This website is owned and oper...